Pernahkah anda takjub dengan keindahan
karya sasta? Tapi pernahkah terpikir jika keindahan tersebut ternyata berasal
dari 26 huruf yang saling berkomunikasi dengan cara tertentu yang menghasilkan
sebuah karya sastra.
Pernahkah anda sangat kesal dengan
kerumitan yang terdapat pada matematika? Tapi pernahkah anda berpikir jika
kerumitan tersebut disebabkan oleh sepuluh angka yang saling berkomunikasi
dengan operasi-operasi dan sifat-sifat tertentu sehingga menjadi simbol-simbol
yang sangat kompleks.
Pernahkah anda begitu heran oleh
kecanggihan komputer? Tapi pernahkah anda berpikir jika kecanggihan komputer
disebabkan oleh dua bilangan biner, 0 dan 1 yang saling berkomunikasi dengan
algoritma-algoritma tertentu.
Pernahkan anda berpikir tentang
keajaiban benda-benda yang ada di sekeliling anda? Mengapa mereka terbentuk dan
berasal dari apa mereka? Sebenarnya anda tak perlu berpikir terlalu jauh.
Seperti yang terdapat pada contoh di atas, semuanya berasal dari sesuatu yang
sederhana.
Pada tahun 1802 Dalton mengemukakan jika
atom merupakan partikel terkecil penyusun alam semesta. Tidak lama kemudian
(1899-1932) para ilmuwan menemukan proton, elektron dan neutron. Sehingga
kalimat yang menyatakan jika atom sebagai partikel terkecil dari semua materi
perlu dikaji ulang. Selanjutnya pada tahun 1964 Peter Higgsmengkonsepkan partikel lainnya, yaitu partikel pemberi massa yang
selanjutnya disebut partikel Higgs Boson(secara salah kaprah disebut
partikel tuhan). Selain itu Murray Gell-Mann dan George Zweig, ilmuwan asal
Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa proton dan netron jika dibelah terdiri
atas bagian yang lebih kecil disebut quark.
Perkembangan dunia partikular tidak
berhenti sampai sana, tahun 1974 mulai dicetuskan model standar fisika
partikel. Menurut model ini, semesta terdiri atas 12 partikel yang disebut
fermion. Fermion terbagi menjadi 2 jenis, quark dan lepton, masing-masing ada
enam buah.
Model Standar: Partikel dan Gaya
Fundamental
Teori Kuantum, sebagai teori yang paling
bertanggungjawab atas domain ini, menjelaskan bahwa ada empat cara
partikel-partikel itu berkomunikasi. Cara-cara ini selanjutnya disebut gaya.
Gaya paling lemah adalah gravitasi, yang menyatukan partikel-partikel dalam
orde makroskopik. Gaya elektromagnetik adalah gaya kedua di alam yang mengikat
orde pertama alam mikroskopik, yakni bertanggungjawab dalam berbagai reaksi
kimia. Gaya ketiga dan keempat adalah gaya kuat dan gaya lemah, yang
bertanggungjawab dalam orde kedua alam mikroskopik. Keempat gaya tersebut
seolah-olah terpadu, namun kenyataannya terpisah satu sama lain. Ada keyakinan
diantara para fisikawan bahwa empat gaya itu kelak benar-benar bisa disatukan.
Model Standar juga menyatakan, materi
terdiri dari partikel kecil yang disebut fermion. Fermion terdiri dari quark
dan lepton. Ada juga boson, yakni partikel perantara interaksi antar
materi. Tiap boson membawa gaya sendiri --gluon membawa gaya kuat, foton
membawa gaya elektromagnet W, Z boson membawa gaya lemah, dan graviton
membawa gaya gravitasi. Partikel terakhir, yakni Higgs boson yang
berperan menentukan massa. Kecuali Higgs boson, semua partikel dalam
Model Standar sudah ditemukan.
Bersandar pada hukum distribusi
statistik kuantum Bose-Einstein, hasil kolaborasi fisikawan India, Satyendra
Bose dan Albert Einstein, Peter Higgs pada 1960-an mencetuskan teori yang
menuntut adanya partikel subatom dari suatu medan (field) yang
memberikan massa ke partikel dasar – yang kelak disebut Higgs boson
Dari mana muncul nama Higgs boson?
Medan Higgs ini terdiri dari kuanta partikel berjenis boson – itu sebabnya
dinamai Higgs boson, yang memiliki ciri, massanya diprediksi berada diatas 100
Giga eV atau lebih dari 100 kali massa proton.
Penantian yang Dinanti
Akhirnya pada tanggal 4 Juli 2012 secara
sah partikel tuhan (Higgs Boson) ditemukan oleh para ilmuwan di CERN. Meski
secara teoritis terbukti, tapi mewujudkan Higgs boson sungguh pelik. Tak semua
ilmuwan percaya. Termasuk ilmuwan tenar dan kontroversial, Stephen Hawking. Penemuan Higgs boson membuatnya kalah taruhan. Konsekuensinya, ia harus menyerahkan US$100 kepada fisikawan University of Michigan Godon Kane, sang pemenang.
Lalu apa hubungannya dengan pembentukan alam semesta?
Pada 13,7 miliar tahun lalu, sesaat setelah dentuman terjadi (Big Bang), semesta yang panas terisi oleh hamparan partikel. Tanpa kehadiran Higgs boson, maka quarks tidak akan terkombinasi membentuk proton atau neutron. Kemudian, proton dan neutron pun tak akan terkombinasi dengan elektron membentuk atom. Tanpa atom, maka molekul dan materi pun tidak akan terbentuk. Atau dengan kata lain: tak ada galaksi, tak ada bintang, tak ada planet, tak ada kehidupan di muka Bumi.
Untuk mempermudah pemahaman kita mengenai Partikel Higgs Boson mari kita lihat penjelasan di bawah ini:
kita juga punya nih artikel mengenai 'parkir', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
BalasHapusPARTIKEL
terima kasih
keterangan di gambar malah bikin mumet..
BalasHapushehe
tapi bagus pemaparannya diatas.Sip