Selasa, 08 November 2011

Metode Ilmiah

1.      Metode Ilmiah
Metode ilmiah biasanya digunakan oleh para ilmuwan sebagai alat untuk menemukan jawaban terhadap pertanyaan. Metode ilmiah adalah suatu proses berpikir untuk mendapatkan cara penyelesaian yang mungkin terhadap suatu masalah. Proses tersebut termasuk mencoba tiap-tiap kemungkinan untuk mendapatkan pemecahan yang terbaik.
Tahap-tahap metode ilmiah meliputi :
a.      Pengumpulan informasi
b.      Identifikasi masalah
c.       Perumusan hipotesis
d.      Eksperimen
e.      Kesimpulan
Suatu metode dikatakan ilmiah jika bersistem, bermetode, berobjektifitas dan berlaku umum.
Sifat ilmu pengetahuan dan metode ilmiah antara lain :
a.      Logis atau masuk akal, yaitu sesuai dengan logika atau aturan berpikir yang ditetapkan dalam cabang ilmu pengetahuan yang bersangkutan.
b.      Objektif, yaitu kebenaran yang ditentukan oleh pengujian secara terbuka yang dilakukan dari pengamatan dan penalaran fenomena.
c.       Sistematis, yaitu adanya konsistensi dan keteraturan internal. Konsistensi internal dapat berubah dengan adanya peneemuan-penemuan baru.
d.      Andal, yaitu dapat diuji kembali secara terbuka menurut persyaratan yang ditentukan dengan hasil yang dapat diandalkan.
e.      Dirancang, yaitu dikembangkan menurut suatu rancangan yang menerapkan metode ilmiah.
f.        Akumulatif, yaitu himpunan fakta, teori dan hokum yang terkumpul sedikit demi sedikit. Apabila ada kaedah yang salah maka ,kaedah itu akan diganti dengan yang benar.

Metodologi
Berdasarkan asal katanya, metodologi terdiri dari kata method yang berarti metode atau cara dan logos yang berarti ilmu. Sehingga metodologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang metode. Sedangkan metode ilmiah dapat diartikan sebagai metode yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah dengan menggunakan langkah ilmiah yang teratur, sistematis dan terkontrol.

Langkah-langkah Metode Ilmiah
Langkah-langkah ilmiah yang biasa digunakan para ilmuwan dalam memecahkan masalah adalah :
a.      Observasi
Observasi adalah pengamatan lingkungan sekitar untuk menentukan objek yang paling tepat untuk penelitian. Secara umum pengamatan dibagi menjadi dua yaitu pengamatan kualitatif dan pengamatan kuantitatif. Menurut pelaksanaannya observasi dibedakan atas dua bentuk, yaitu :
·       Observasi Partisipasi (pangamatan terlibat), yaitu peneliti kikut aktif berpartisipasi pada aktivitas yang sedang diamati. Berdasarkan segi keterlibatan pengamat (observer), aktivitas observer dapat dibedakan sebagai berikut :
a)    Partisipasi sebagian (partial participation) dimana peneliti tidak melibatkan diri sepenu hnya.
b)    Partisipasi penuh (full participation) diman peneliti melibatkan diri sepenuhnya kedalam objek pengamatan.
·        Observasi nonprtisipasi (pengamat tidak terlibat), yaitu observer tidak melibatkan diri ke dalam objek pengamatan.

b.      Menentukan dan merumuskan masalah
Perumusan masalah digunakan untuk membatasi objek penelitian yang akan dilaksanakan. Rumusan masalah berisi tentang kalimat yang mempertanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
c.       Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara atas masalah-masalah yang sudah dirumuskan. Hipotesis dirumuskan dengan kalimat pernyataan bukan kalimat tanya.
d.      Merancang eksperimen
Eksperiman adalah percobaan yang dilakukan untuk menguji hipotesis yang sudah ada.
e.      Pelaksanaan eksperimen
Pelaksanaan eksperimen adalah proses penelitian yang menghasilkan data-data eksperimen yang akan dianalisis untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang sudah dirumuskan.
f.        Pelaporan penelitian
Di akhir penelitian akan dirumuskan suatu kesimpulan yang akan menjadi konsep teori. Mengkomunikasikan hasil penelitian dapat dilakukan secara tertulis dan lisan dalam bentuk penyampaian data-data hasil penelitian, analisis hasil penelitian dan kesimpulan yang dirumuskan untuk menjawab perumusan masalah yang ada.

2.      Sikap Ilmiah
Beberapa sikap ilmiah yang harus dimiliki ilmuwan (saintis) antara lain :
1.      Rasa ingin tahu, merupakan dasar untuk melakukan penelitian demi memperoleh yang baru.
2.      Jujur, artinya selalu menerima kenyataan dari hasil penelitiannya dan tidak mengada-ada serta tidak boleh data hasil penelitiannya.
3.      Tekun, artinya tidak mudah putus asa dalam melakukan penelitian terhadap suatu masalah.
4.      Teliti, artinya bertindak hati-hati, tidak ceroboh. Pengertian dengan kesalahan yang minimal akan menghasilkan data yang baik.
5.      Objektif, artinya hasil penelitian tidak boleh dipengaruhi perasaan pribadi. Semua yang dikemukakan harus berdasarkan fakta yang diperoleh.
6.      Terbuka menerima pendapat yang benar, artinya mau menerima pendapat yang benar dari orang lain.

3.      Kegunaan Metode Ilmiah
Beberapa kegunaan metode ilmiah dalam kehidupan manusia antara lain :
·        Membantu pemecahan masalah dengan penalaran dan pembuktian yang memuaskan.
·        Menguji ulang hasil penelitian orang lain sehingga diperoleh kebenaran yang objektif.
·        Memecahkan atau menentukan jawaban rahasia alam yang sebelumnya masih menjadi teka-teki.

4.      Kerja Ilmiah
Cara kerja ilmuwan dengan menerapkan langkah-langkah metode ilmiah dikenal dengan kerja ilmiah. Ketrampilan kerja ilmiah yang harus dimiliki seorang peneliti adalah :
a.      Mampu melakukan pengamatan
b.      Mampu mengelompokan objek-objek yang diteliti (klasifikasi).
Beberapa cara untuk melakukan klasifikasi objek sains antara lain :
1.  Menyusun klasifikasi biner berdasarkan ciri yang tampak.
Klasifikasi ini mengelompokkan objek-objek dalam dua kelompok berdasarkan ada tidaknya suatu ciri yang ditetapkan. Objek yang memiliki ciri tertentu dikelompokan kedalam suatu kelompok dan objek yang tidak memiliki ciri tertentu dikelompokan kedalam kelompok yang lain. Contoh hewan yang memiliki kaki dan yang tidak memiliki kaki.
2.  Menyusun klasifikasi bertingkat.
Menurut FUND dkk (1985), klasifikasi bertingkat memiliki karakteristik khusus sebagai berikut :
a)      Dimungkinkan untuk menyusun beberapa pengelompokan yang berbeda tergantung ciri nyata yang digunakan.
b)      Bila setiap benda yang termasuk di dalam kelompok asal sudah dipisahkan menjadi kategori yang anggotanya hanya satu benda/objek berarti penyusunan klasifikasi telah selesai.
c)      Deskriptif dari setiap benda diperoleh dengan merangkum seluruh ciri yang dimiliki kategori tempat benda/objek tersebut berada.  
3.  Mengurutkan secara seri.
Yaitu mengelompokkan objek-objek sains ke dalam urutan berdasarkan mampu atau tidaknya benda tersebut menunjukkan ciri-ciri tertentu. Objek diurutkan dari yang kecil ke yang besar atau dari yang pendek ke yang panjang dan seterusnya.
c.       Kemampuan mengkomunikasikan hasil penelitian dalam bentuk lisan, tulisan, grafik, gambar, diagram, table dan lain-lain.
d.      Kemampuan dalam mengajukan pertanyaan
Kemampuan ini akan sangat membantu dalam kerja ilmiah yaitu merumuskan masalah. Pertanyaan adalah sebuah kalimat interogratif yang membutuhkan jawaban. Sedangkan bertanya adalah kegiatan untuk meminta keterangan atau penjelasan tentang sesuatu atau merupakan salah satu usaha untuk tahu tentang sesuatu.
Ada beberapa tipe pertanyaan, menurut sifatnya ada dua yaitu pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup. Pertanyaan terbuka apabila pertanyaan tersebut menuntut berbagai alternatif jawaban dan jawabannya bersifat divergen. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang menuntut jawaban tunggal dan jawabannya bersifat konvergen.
·        Pertanyaan menurut Bloom (Taksonomi Bloom)
a)      Pertanyaan pengetahuan, contoh: Apa yang diperlukan agar tanaman tumbuh dengan baik?
b)      Pertanyaan pemahaman, contoh: Apa yang dimaksud dengan populasi?
c)      Pertanyaan sistesis, contoh: Apa saja factor yang dapat mempercepat erosi?
d)      Pertanyaan aplikatif/ penerapan, contoh: Usaha apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah penularan flu burung?
e)      Pertanyaan analisis, contoh: Perhatikan bagan rantai makanan pada ekosistem sawah berikut. Apa yang tejadi apabila populasi tikus punah?
f)       Pertanyaan evaluasi, contoh: mana yang lebih menguntungkan, menanam dengan system monokultur atau system tumpang sari?
·        Pertanyaan dalam kegiatan ilmiah
Dalam kegiatan ilmiah, ada empat macam pertanyaan yang perlu dikembangkan, yaitu:
a)      Pertanyaan untuk mengungkap fakta
b)      Pertanyaaan tentang prosedur
c)      Pertanyaan tentang penggunaan alat dan bahan
d)      Pertanyaan untuk merancang suatu kegiatan
e.      Kemampuan dalam merencanakan percobaan

2 komentar: